Kalender Jawa

MingguSeninSelasaRabuKamisJumatSabtu
1
Wage
7/9/1452
Ramadhan
2
Kliwon
8/9/1452
Ramadhan
3
Legi
9/9/1452
Ramadhan
4
Pahing
10/9/1452
Ramadhan
5
Pon
11/9/1452
Ramadhan
6
Wage
12/9/1452
Ramadhan
7
Kliwon
13/9/1452
Ramadhan
8
Legi
14/9/1452
Ramadhan
9
Pahing
15/9/1452
Ramadhan
10
Pon
16/9/1452
Ramadhan
11
Wage
17/9/1452
Ramadhan
12
Kliwon
18/9/1452
Ramadhan
13
Legi
19/9/1452
Ramadhan
14
Pahing
20/9/1452
Ramadhan
15
Pon
21/9/1452
Ramadhan
16
Wage
22/9/1452
Ramadhan
17
Kliwon
23/9/1452
Ramadhan
18
Legi
24/9/1452
Ramadhan
19
Pahing
25/9/1452
Ramadhan
20
Pon
26/9/1452
Ramadhan
21
Wage
27/9/1452
Ramadhan
22
Kliwon
28/9/1452
Ramadhan
23
Legi
29/9/1452
Ramadhan
24
Pahing
30/9/1452
Ramadhan
25
Pon
1/10/1452
Syawal
26
Wage
2/10/1452
Syawal
27
Kliwon
3/10/1452
Syawal
28
Legi
4/10/1452
Syawal
29
Pahing
5/10/1452
Syawal
30
Pon
6/10/1452
Syawal
31
Wage
7/10/1452
Syawal

Kalender Jawa

Apa Itu Kalender Jawa ?
Kalender Jawa adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh masyarakat Jawa, terutama dalam tradisi budaya dan keagamaan. Kalender ini merupakan perpaduan antara sistem penanggalan Islam (Hijriyah), Hindu (Saka), dan Gregorian (Masehi) yang diperkenalkan pada masa pemerintahan Sultan Agung dari Mataram pada tahun 1633 M.

Sejarah dan Perkembangan Kalender Jawa
Kalender Jawa mulai digunakan secara resmi oleh Kesultanan Mataram pada tahun 1633 M sebagai upaya Sultan Agung untuk menyatukan masyarakatnya yang memiliki pengaruh Hindu-Buddha dan Islam. Sebelumnya, masyarakat Jawa menggunakan kalender Saka yang berasal dari India. Dengan mengadopsi sistem kalender Hijriyah dan menggabungkannya dengan unsur lokal, Sultan Agung menciptakan sistem baru yang masih digunakan hingga sekarang.



Kalender Jawa memiliki sistem perhitungan waktu yang unik, terdiri dari beberapa unsur utama:

1. Siklus Pekan

Kalender Jawa memiliki dua siklus pekan:
Pekan Pancawara (5 hari) terdiri dari: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Pekan Saptawara (7 hari) mengikuti hari Masehi: Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.

2. Siklus Bulanan

Kalender Jawa memiliki 12 bulan dalam setahun, dengan penyesuaian terhadap sistem Hijriyah:
1. Sura (Muharram)
2. Sapar (Safar)
3. Mulud (Rabiul Awal)
4. Bakda Mulud (Rabiul Akhir)
5. Jumadil Awal
6. Jumadil Akhir
7. Rejeb
8. Ruwah (Sya’ban)
9. Pasa (Ramadhan)
10. Syawal
11. Dulkaidah
12. Besar (Dzulhijjah)

3. Siklus Windu

Kalender Jawa juga memiliki siklus delapan tahun yang disebut Windu, terdiri dari tahun Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir.


Fungsi dan Penggunaan Kalender Jawa

Kalender Jawa masih digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa, terutama dalam:

  • Menentukan hari baik dan buruk berdasarkan perhitungan neptu (jumlah nilai hari dan pasaran).
  • Menentukan tanggal perayaan adat dan keagamaan, seperti Sekaten, Grebeg Maulud, dan Ruwatan.
  • Menentukan tanggal weton (hari lahir) dalam tradisi Jawa untuk acara pernikahan, kelahiran, dan kematian.
  • Penanggalan pertanian dan musim bagi petani Jawa.

Cara Menggunakan Kalender Jawa
Untuk menggunakan kalender Jawa, seseorang dapat mencocokkan tanggal Masehi dengan sistem penanggalan Jawa menggunakan konverter atau tabel kalender Jawa. Banyak aplikasi digital saat ini juga menyediakan fitur konversi otomatis untuk mempermudah pengguna.

Kesimpulan
Kalender Jawa adalah warisan budaya yang masih dipertahankan hingga saat ini. Dengan sistem penanggalan yang unik dan memiliki nilai historis tinggi, kalender ini tetap relevan dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama dalam tradisi adat dan spiritual. Memahami kalender Jawa membantu menjaga warisan leluhur dan memperkaya pengetahuan tentang budaya Nusantara.